vUr5v3Aga5Yx91u6PVcXOoUvbSaqSTTT1jtWFLWh
Bookmark

Tren Desain Interior & Trend Dekorasi Rumah 2025 yang Wajib Kamu Coba

trend dekorasi rumah 2025
trend dekorasi rumah 2025

1. Biophilic Design yang Semakin Personal

Dekorita.com - Tahun 2025 akan menjadi era di mana biophilic design tidak lagi sekadar menaruh tanaman di sudut ruangan. Desain ini akan lebih personal, menyesuaikan dengan kebutuhan penghuni rumah. Misalnya, menempatkan vertical garden di ruang kerja untuk membantu fokus, atau menambahkan kolam ikan kecil di teras untuk menciptakan suasana relaksasi.
Di Indonesia, tren ini semakin relevan karena masyarakat mulai sadar akan pentingnya udara bersih dan suasana alami di rumah. Berdasarkan wawancara dengan desainer interior Yuni Setiawan, biophilic design juga mampu meningkatkan kualitas tidur karena suasana alami membantu menenangkan pikiran.

2. Warna Bumi dan Palet Netral Hangat

Palet warna tahun 2025 akan banyak mengandalkan nuansa tanah seperti terracotta, beige, olive green, dan cokelat muda. Warna ini memberi kesan hangat, nyaman, sekaligus elegan.
Contohnya, pada proyek renovasi rumah di Bandung, kombinasi cat dinding beige dengan furnitur kayu jati dan kain linen menciptakan suasana seperti resort alami. Warna bumi juga fleksibel: cocok untuk ruang tamu minimalis maupun dapur bergaya rustic.

3. Integrasi Teknologi Cerdas

Smart home bukan hal baru, tapi tahun 2025 integrasinya akan lebih halus dan estetis. Panel kontrol tersembunyi di dinding, lampu yang otomatis menyesuaikan cahaya sesuai waktu, bahkan cermin kamar mandi yang bisa menampilkan berita pagi.
Contoh penerapan yang berhasil terlihat di apartemen modern Jakarta Selatan, di mana pencahayaan, pendingin ruangan, dan sistem keamanan diatur hanya lewat satu aplikasi. Penghuni mengaku lebih hemat listrik hingga 15% per bulan.

4. Trend Dekorasi Rumah 2025 dengan Sentuhan Lokal

Banyak desainer memprediksi tahun ini akan dipenuhi kolaborasi antara tren global dan sentuhan lokal Indonesia. Misalnya, memadukan bentuk minimalis modern dengan ornamen ukiran Jepara, atau menggunakan anyaman rotan sebagai elemen dinding.
Di Kanigoro Park, konsep ini bahkan diterapkan di area publik — bangku taman modern dipadukan dengan lampu hias bambu, menciptakan ruang yang modern tapi tetap punya identitas lokal.

5. Material Ramah Lingkungan dan Daur Ulang

Kesadaran akan keberlanjutan membuat material daur ulang semakin populer. HPL (High Pressure Laminate) berbahan daur ulang, lantai vinil dari plastik bekas, hingga bata ramah lingkungan dari campuran tanah liat dan limbah kaca menjadi pilihan favorit.
Selain membantu mengurangi limbah, material ini juga seringkali lebih tahan lama dan memerlukan perawatan minimal. Desainer interior Raka Pratama menyebutkan, tren ini bukan sekadar gaya, tapi bagian dari tanggung jawab sosial.

6. Furnitur Modular Fleksibel

Tahun 2025, hunian perkotaan semakin terbatas ukurannya, sehingga furnitur modular menjadi penyelamat. Sofa yang bisa diubah menjadi tempat tidur, meja makan yang bisa dilipat menjadi rak, atau lemari yang bisa disusun ulang sesuai kebutuhan.
Proyek contoh ada di Surabaya, di mana sebuah apartemen 35 m² terasa lega berkat furnitur modular yang multifungsi. Pemilik bahkan bisa mengubah ruang tamu menjadi ruang kerja dalam waktu 5 menit.

7. Tekstur Berani: Dari Lantai ke Langit-langit

Interior 2025 akan bermain banyak dengan tekstur, bukan hanya warna. Lantai marmer berpola, dinding dengan panel kayu bergelombang, atau langit-langit berlapis kain untuk efek akustik.
Tren ini memberi dimensi baru pada ruangan, membuatnya lebih hidup. Misalnya, ruang tamu dengan panel dinding kain abu-abu muda tidak hanya terlihat elegan, tapi juga membantu meredam suara bising dari luar.

8. Ruang Outdoor sebagai Perpanjangan Rumah

Balkon, teras, atau taman belakang tidak lagi dipandang sebagai area sekunder. Di 2025, ruang outdoor akan menjadi bagian utama dari desain rumah, lengkap dengan pencahayaan, area duduk nyaman, bahkan dapur kecil untuk BBQ.
Contohnya, rumah di Depok yang memanfaatkan atap datar menjadi rooftop garden lengkap dengan pergola kayu dan sofa empuk, menjadi tempat berkumpul favorit keluarga.

9. Dekorasi Berbasis Cerita

Bukan sekadar estetika, dekorasi 2025 akan bercerita tentang pemilik rumah. Koleksi buku, karya seni, foto perjalanan, hingga perabot warisan keluarga akan menjadi bagian dari desain.
Hal ini membuat rumah terasa lebih personal dan berbeda antara satu dengan yang lain. Misalnya, memajang kain songket warisan nenek sebagai hiasan dinding ruang tamu, sekaligus menjaga warisan budaya.

10. Pencahayaan Alami Maksimal

Di tengah tren hemat energi, pencahayaan alami menjadi salah satu elemen penting desain interior 2025. Jendela besar, skylight, dan pintu geser kaca akan semakin populer.
Di rumah-rumah tropis, pencahayaan alami tidak hanya menghemat listrik, tapi juga membantu sirkulasi udara sehingga ruangan lebih sehat. Sebuah studi kecil di Jakarta menunjukkan, rumah dengan pencahayaan alami yang baik dapat menurunkan pemakaian lampu hingga 40% di siang hari.